Ihram Haji Pengertian, perbedaan ihram haji dan Ihram umroh dan Sunnah Ihram
Ihram adalah salah satu rukun yang pertama di dalam ibadah haji. Dan satu hal yang wajib di penuhi oleh seorang jamaah yang melaksanakan haji dan umroh. ihram adalah niat yang di lafalkan oleh jamaah yang akan melaksanakan ibadah haji atau umroh serta memakai pakain ihram. setelah melaksanakan ihram maka jamaah akan terikat oleh syarat-syarat yang harus di penuhi baik rukun atau kewajiban yang ada dalam ibadah haji ataupun umroh.
Ilustrasi: Perbedaan Ihram haji dan ihram Umroh
Pakain ihram untuk jamaah laki-laki terdiri dari dua lembar kain berwarna putih dan tanpa ada jahitan sama sekali. 1 lembar untuk di pakai pada bagian pinggang sampai bawah lutut dan satu lembar kain lagi di gunakan untuk bagian bahu hingga bawah ketiak bagian kanan. bagi pria yang akan melaksanakan ihram maka tidak boleh memakai kemeja, celana, topi atau tutup kepala, serta menutupi mata kaki. sedangkan bagi wanita pakaian ihram di sunnah kan kain yang berwarna putih dan menutup aurat kecuali pada bagian wajah dan tangan.
1. Ihram Haji
Ihram haji dilakukan dalam bulan haji antara tanggal satu Syawal sampai tanggal 10 Dzulhijjah dan sebelum melewati miqat miqot jamaah yang berasal dari Indonesia sia yakni bertempat di bir Ali sedangkan bagi jamaah Indonesia yang mengikuti Haji gelombang kedua nikotin adalah ah di Qornul manazil apabila pesawat melewati tempat tersebut jika pesawat yang ditumpangi melewati jalur yalamlam maka miqot adalah yalamlam.
Bagi jamaah haji gelombang kedua juga diperbolehkan untuk melakukan niat ihram di Bandara King Abdul Aziz Mekah karena jamaah diperkenankan melewati miqat tanpa apa niat ihram dengan catatan melakukan ihram di suatu tempat yang minimal jaraknya ke Mekah sama dengan miqot sementara jarak dari qornul manazil ke Mekah kurang lebih 92,6 km sedangkan jarak Bandara King Abdul Aziz ke Mekkah kurang lebih 107 KM.
2. Ihram Umroh
Ihram umrah dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun sedangkan miqatnya sama dengan miqat Haji bila dilaksanakan dengan model tamattu atau qiron jika dilaksanakan dengan model ifrad atau melakukan umrah sunnah maka mekaniknya adalah Tan'im, Ji'ronah dan Hudaibiyah dan semua tempat yang berada di luar tanah haram
3. Sunah-sunah sebelum niat ihram
1). Memotong kuku, bulu ketiak, dan kumis;
2). Mandi untuk ihram dengan niat:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِلْإِحْرَمِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَا لَى
"saya berniat mandi Islam sunnah karena Allah Ta'ala"
3). Memakai minyak wangi kecuali jika pelaksanaan Haji berpuasa atau sedang melakukan iddah;
4). sholat 2 rakaat dengan niat
أُُ صَلِّيْ سُنَّةَ الْإِ حْرَمَ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَا لَى
"Saya niat salat sunnah ihram dua rakaat karena Allah Ta'ala"
5). Melakukan niat ihram saat hendak menuju ke Mekah (Tidak di tempat peristirahatan);
6). Memakai sandal yang tidak menutupi semua jari-jari kaki.
4. Sunnah setelah berniat ihram
1). Mengumandangkan Talbiyah;
اللّٰهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ اِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ
"Labbaikallaahumma labbaika, labbaika laa syariika laka labbaika, innal hamda wanni’mata laka wal mulka laa syariika lak".
Aku penuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan nikmat hanyalah milik-Mu, juga semua kerajaan, tidak ada sekutu bagi-Mu.
2). Mengeraskan suara saat membaca Talbiyah bagi laki-laki tidak mengganggu orang lain;
3). Mengecilkan suara saat membaca Talbiyah bagi selain laki-laki dan bagi laki-laki ketika bacaan Talbiyah nya dapat mengganggu orang lain yang sedang beribadah.